Selasa, 11 Desember 2018

BIODATA DIRI

Nama Lengkap : MUHAMMAD WAKHID ISNAENI
Tempat tgl lahir : SEMARANG 27 SEPTEMBER 1999
Alamat : RT 06 RW 02 MANGUNHARJO TUGU SEMARANG
Jenis Kelamin : PRIA
Agama : ISLAM
Contact Person
HP        : 085640699244
E-mail   : MWAKHIDISNAENI27@GMAIL.COM

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN FORMAL

2005 - 2011 : MI MUHAMMADIYAH
2011 - 2014 : SMP HASANNUDIN 5
2014 - 2017 : SMK NEGERI 4 KENDAL
2018 : SEKOLAH TINGGI ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER (STEKOM)

Senin, 10 Desember 2018

pengertian dan jenis jenis PRINTER

Printer
    Printer merupakan sebuah alat keluaran  yang menghasilkan suatu gambaran data tetap berupa cetakan.Printer  adalah jenis hard-copy device, karena keluaran hasil proses dicetak di atas kertas. Pada saat ini terdapat bermacam- macam jenis printer dengan kecepatan, kualitas, model, dan sistem pencetakan yang berbeda - beda. Media pencetakan juga bermacam - macam, mulai dari kertas printer bersambung (Continuous Form), kertas HVS ukuran A4, folio dan lain lain. Istilah yang dikenal pada resolusi printer disebut dpi (dot per inch). Maksudnya adalah banyaknya jumlah titik dalam luas area 1 inci. Semakin tinggi resolusinya maka akan semakin bagus cetakan yang dihasilkan. Sebaliknya, jika resolusinya rendah maka hasil cetakan akan buruk / tidak bagus.
           Printer biasanya terbagi atas beberapa bagian, yaitu :
a)     Tray ialah tempat untuk menaruh kertas.
b)    Picker sebagai alat untuk mengambil kertas dari tray.
c)    Tinta atau toner adalah alat pencetak yang digunakan untuk menulis atau mencetak pada kertas. Tinta dan Toner memiliki perbedaan pada sistem. Toner atau laser membutuhkan pemanasan, sedangkan tinta atau inkjet tak butuh pemanasan, hanya pembersihan atau cleaning pada print-head printer tersebut.
d)  Kabel fleksibel untuk pengiriman sinyal dari prosesor printer ke tinta atau toner. Kabel ini tipis dan fleksibel, namun kuat.
         Pada bagian belakang printer biasanya ada Port paralel atau USB untuk penghubung ke komputer.
Printer biasa dikelompokkan menjadi :
2.3.1        Printer Impact
       Printer impact menggunakan print head yang berisi sejumlah jarum metal (metal pins) yang mengenai pita tinta. Letak jarumnya berdekatan sehingga membuat tampilan huruf relatif tidak terputus. Jumlah pin yang ada berkisar 9 hingga 24. Semakin banyak pin maka hasil cetakan akan semakin halus. Yang termasuk dalam kategori printer impact adalah: dot matrix, daisy wheel, dan line printer.
Gambar 4. Printer impact
2.3.     Dot matrix
    Printer dot matrix merupakan printer yang metode pencetakannya menggunakan pita. Cetakan yang dihasilkan terlihat seperti titik titik yang saling mengubungkan satu dengan yang lainnya, sehingga hasil cetakan kurang halus dan juga kurang bagus.
Gambar 5. Printer Dot matrix
      Menurut sejarahnya jenis printer dot matrix ini pada awalnya menggunakan 9 Pin yang artinya dalam satu huruf akan dicetak dengan kombinasi dari 9 titik, kemudian semakin berkembang menjadi 24 pin dan tentunya dengan begitu hasil cetakan akan lebih halus. Produsen printer jenis dot matrix yang cukup terkenal adalah Epson, dengan produknya Epson LX – 300, epson LX 800 dan lain-lain.
    Pada saat head-printer bergerak dari kiri kekanan sambil menyentuh  kertas, maka huruf yang sudah terpola dalam suatu susunan jarum akan segera muncul. Pola huruf ini kemudian diterima oleh pita karbon yang dibaliknya terdapat kertas, dan terjadilah pencetakan huruf demi huruf. Setiap karakter yang terbentuk akan menimbulkan suatu pola unik yang terdiri dari bebagai titik didalam dimensi sebuah matrix. Jenis printer dot-matrix sangatlah bervariasi, ada yang berjenis color dan ada pula yang non-color.
     Untuk printer color, digunakan pita karbon khusus yang mempunyai 4 warna, yaitu hitam, biru, merah dan kuning.
2.3.1   Daisy wheel
Gambar 6. Printer Daisy
    Daisy Wheel Printer, yaitu impact printer yang mencetak citra dengan kualitas tinggi karena karakter dibentuk dengan tekanan tunggal oleh roda cetak. Hasil dari karakter yang tercetak mempunyai kualitas yang baik sehingga printer ini digolongkan sebagai Letter Quality printer. Tetapi, mempunyai kelemahan yaitu lebih lambat dibandingkan dengan dot matrix printer. Sekarang jenis printer ini sudah jarang diproduksi sejak diperkenalkannya printer dot-matrix dan laser yang lebih baik dan murah.
2.3.1      Line Printer
Gambar 7. Line printer
     Line printer merupakan printer yang mempunyai kemampuan untuk  mencetak satu baris (line) kata-kata dalam satu saat. Dengan demikian,  kecepatan cetak dari line printer ini menjadi tinggi dibanding printer lainnya. Line printer biasanya dihubungkan dengan mini  ataupun mainframe komputer.
     Huruf-huruf yang ada tersusun dalam sebuah drum huruf yang mempunyai panjang selebar kertas printer. Huruf-huruf pada drum printer ini  akan berputar secara cepat untuk kemudian menempatkan huruf pada posisinya. Kemudian huruf-huruf tersebut akan menekan kertas sehingga menimbulkan bekas pada kertas untuk satu baris pada saat yang bersamaan. Secara umum, kualitas huruf yang dihasilkan oleh line printer tidaklah begitu istimewa seandainya dibanding dengan hasil dari sebuah mesin ketik. Line printer memang digunakan bukan untuk kualitas hurufnya, tetapi yang diperlukan adalah kecepatannya dalam hal mencetak huruf baris demi baris.
   Secara umum, line printer sanggup mencetak antara 300 hingga 6.000 baris dalam satu menit (lpm) tergantung jenis dan merk printer.
Printer ini terdiri dari dua jenis, yaitu chain printer dan band printer.
a.  Chain Printer, yaitu mengunakan suatu rantai yang berisi karakter-karakter untuk membentuk hasil cetakannya. Rantai tersebut akan berputar secara horizontal dan setelah tepat pada posisi pencetakan, palu pemukul akan mengetuk pola karakter di rantai melalui karbon, bentuk dari karakter akan tercetak di kertas. Chain printer mempunyai kecepatan yang tinggi.
    Band Printer, cara operasinya sama dengan chain printer, tetapi menggunakan pita besi (steel band) yang berisi kumpulan pola karakter.
2.3.1        
            Printer Non-Impact
   Merupakan printer yang membentuk karakter dan citra tanpa menyentuh langsung secara fisik antara mekanisme pencetakan dan kertas. Printer ini bekerja dengan cara menyemprot kertas dengan tinta. Kelemahan dari jenis ini adalah tidak dapat membuat sekaligus rangkap hasil cetakan.
Printer init terdiri dari: laser (menggunakan drum dan toner), ink-jet (menyemburkan tinta) dan thermal (membakar dot ke kertas khusus).
2.3.1    Printer Laser Jet
    Printer laser pertama ditemukan oleh Gary Starkweather di Xerox pada 1969. Prototipenya adalah sebuah mesin fotokopi Xerographic yang dimodifikasi.
Printer laser warna memiliki cara kerja yang lebih kompleks karena selain memiliki lebih dari satu skema photoreceptor, juga harus tepat alignment antar warnanya.
Gambar 8. Printer Laser
      Jenis printer laset jet merupakan jenis printer yang metode pencetakannya dengan tinta bubuk atau yang biasa disebut toner dengan menggunakan perangkat berupa inframerah. Selain hasil cetak yang lebih bagus jika dibandingkan dengan jenis printer dot matrix maupun ink jet, printer laser jet juga memiliki kecepatan pencetakan yang tinggi dan hasil cetaknya pun juga lebih cepat kering seperti pada hasil cetakan dengan menggunakan mesin photo copy.
      Sebenarnya cara kerja printer laser mirip dengan mesin fotokopi, yaitu menggunakan photographic drum. Proses pencetakkannya dilakukan dengan memfokuskan gambar yang akan dicetak titik pertitik yang dilakukan oleh semi conductor laser. Secara umum printer ini hanya mampu mencetak dengan dua warna (hitam dan putih), tetapi pada jenis tertentu telah dilengkapi dengan tinta warna sehingga mampu mencetak dengan full color.
2.3.1   Printer Ink-Jet
Gambar 9. Printer Ink-jet
     Printer ini pertama kali dikembangkan secara ekstensif sejak 1950. Dan printer ink-jet yang dapat memproduksi citra dari komputer baru dikembangkan pada 1970. Jenis printer ini dikuasai oleh Epson, Hewlett-Packard, dan Canon.
     Ink-jet printer adalah alat cetak yang sudah menggunakan tinta untuk mencetak dan kualitas untuk mencetak gambar berwarna cukup bagus. Kecepatan mencetak jumlah halaman pada printer Inkjet tidak sama, tergantung pada jenis merk printer tersebut. Tetapi pada ink-jet printer, hasil cetakan lebih lama keringnya jika dibandingkan dengan laser printer. Proses pencetakkannya menggunakan semprotan tinta (dimana proses penyemprotannya diatur oleh komputer) ke media cetak guna menghasilkan karakter ataupun gambar yang sesuai. Karena menggunakan teknik semprot, maka printer jenis ini sama sekali tidak menimbulkan suara/berisik. Karena menggunakan resolusi cetak yang tinggi (minimal 300 dpi/dot per inci), maka hasil cetakan printer jenis ini biasanya lebih bagus.
      Printer jenis Ink-jet menggunakan teknologi dor on demand, yaitu dengan cara menyemprotkan titik - titik kecil tinta pada kertas melalui nozzle atau lubang pipa yang sangat kecil. Teknologi lainnya yang dikembangkan oleh produsen printer seperti Canon dan HP dengan menggunakan panas. Panas tersebut dapat membuat gelembung-gelembung tinta sehingga jika semakin panas akan semakin menekan tinta ke nozzle yang ditentukan dan tercetak pada kertas.
      Karena menggunakan tinta cair, hasil cetaknya harus menunggu beberapa detik agar bisa kering. Pada printer ink-jet penempatan dan pengisian tintanya bisa dimodifikasi dengan teknik infus, yaitu dengan menambahkan tabung tinta khusus pada bagian luar printer dan disambung dengan selang kecil untuk dihubungkan pada bagian pencetak di mesin printer.
2.3.1     Printer Thermal
    Yaitu non-impact printer yang menggunakan panas untuk menghasilkan citra pada kertas khusus. Karakter dibentuk oleh unsur – unsur yang dipanaskan yang ditempatkan dengan kertas yang sensitif dengan panas khusus yang membentuk titik hitam ketika unsur – unsur menjangkau temperatur. Printer thermal berkenaan dengan panas secara meluas dan menggunakan tenaga baterai seperti kalkulator. Printer dan kertasnya tergolong mahal sehingga jarang digunakan untuk pekerjaan yang memerlukan jumlah keluaran yang banyak.
2.3.1        Printer Multifungsi
     Printer multifungsi merupakan printer yang memiliki fungsi tambahan seperti sebagai mesin fotocopy, scanner dan mesin fax. Keuntungannya dapat menghemat biaya. Kelemahannya bila rusak maka fungsi tambahan sering ikut mengalami kerusakan.
      Printer Digital
      Printer digital adalah jenis mesin cetak terbaru yang mempunyai banyak kegunaan. Bisa dipakai untuk sablon, kain, syal, tekstil dan lain sebagainya.
Salah satu contoh printer digital adalah printer kain spanduk digital.
     Mesin cetak ini di Indonesia sendiri beberapa tahun terakhir ini keberadaannya masih kalah banyak dengan mesin cetak digital ukuran besar yang menggunakan bahan – bahan glossy paper, vinyl flexi, dan sebagainya.
     Di waktu yang akan datang, mesin printer kain/printer textil ukuran lebar ini kemungkinan juga akan menjadi alternatif baru untuk pengerjaan cetak diatas kain selain pencetakan yang biasa dilakukan oleh sablon tangan atau sablon manual. Proses cetak menggunakan wide format digital printing textile ini jauh lebih cepat dengan harga cetak yang bersaing.
      Beragam keunggulan dan kegunaan dari mesin printer spanduk kain dibagi ke dalam berbagai segmen pasar, seperti:
1.         Segment advertising: spanduk, bendera, umbul – umbul, dan rontex.
2.         Segment tekstil: pakaian, interior rumah, taplak meja, kain gordin, industi butk dan sejadah.
3.         Segment merchandise: mug, piring, keramik, kaos, payung, sepatu, syal, dan lain – lain.
        Mesin cetak ini juga memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
1)         Nilai investasi lebih murah
2)         Produk yang dihasilkan lebih ruas dan beragam
3)         Produk yang dihasilkan lebih ramah lingkungan
4)         Produk yang dihasilkan akan mudah dipasang
5)         Bahan kain banyak ditemukan di toko – toko kain biasa
      Untuk harga mesin cetak digital kain ukuran lebar ini pastinya bervariasi tergantung merk, spesifikasi, fitur, dan sebagainya
Jenis – Jenis Monitor
   Menurut bentuknya monitor dibedakan menjadi tiga, yaitu: monitor CRT, monitor LCD, monitor plasma.
2.2.7    1  Monitor CRT ( Chatode Ray Tube)
Gambar 1. Monitor CRT
         Monitor CRT sudah menjadi perangkat penampil gambar yang dominan untuk komputer desktop sejak pertama kali muncul di awal 1980-an. Merupakan monitor yang berfungsi dengan penembakan sinar katoda. Bentuk monitor ini sama dengan televisi, tetapi secara umum hanya terdiri dari 4 blok yaitu video, vertikal, horizontal, dan power supply. Teknologi layar CRT datar dikenal dengan teknologi FST (flatter squaretube), terdiri dari dua tipe yang bentuk keduanya ’serupa tapi tak sama’. Jenis lain teknologi layar CRT datar adalah kombinasi dari monitor tradisional CRT cembung dengan teknologi shadow mask, yang menghasilkan layar datar dengan gambar yang tajam. Ada fasilitas tambahan untuk mendukung kinerja monitor CRT datar tersebut. Diantaranya, fasilitas light frame untuk menciptakan sejumlah window cerah pada tampilan monitor, software untuk penyelaras warna-warna yang bisa dilihat di layar dengan hasil print out-nya, fasilitas konektor D-SUB yang menghubungkan graphics card, dan konektor BNC untuk menghasilkan kualitas gambar.
1.        Kelebihan Monitor CRT
1)  Warna lebih akurat dan tajam. Monitor CRT memiliki warna yang akurat atau hampir sama dengan aslinya. Karena alasan inilah para desainer dan editor foto lebih suka menggunakan CRT dibanding LCD. Selain itu, gradasi warna pada monitor CRT masih lebih baik dibanding LCD.
2) Resolusi monitor ini fleksibel. Monitor CRT dapat menggunakan berbagai variasi resolusi tanpa mengalami penurunan kualitas gambar.
3) Perawatan mudah, jika rusak dapat di servis. Perawatan monitor CRT masih lebih mudah dibanding LCD, LCD perawatanya harus ekstra hati-hati. Selain itu, jika monitor CRT rusak masih dapat diservis, sedangkan LCD rusak sudah pasti masuk sampah. Selain itu, monitor CRT lebih tahan jika terbentur atau tersentuh jari tangan pada displaynya
4) Bebas dead pixel, ghosting, dan viewing angle. Monitor CRT tidak terdiri dari pixel-pixel seperti LCD, sehingga jelas-jelas tidak akan mengalami dead pixel. Monitor CRT dapat dilihat dari berbagai sisi, tidak seperti LCD yang bergantung pada spesifikasi viewing angle. Monitor CRT tidak mengenal response time, sehingga relatif bebas efek ghosting.
5) Harga lebih murah. Kelebihan dari segi harga inilah yang membuat monitor CRT masih populer.
2.        Kekurangan Monitor CRT
1) Konsumsi listrik. Monitor CRT mengkonsumsi daya listrik 2x lipat dibanding LCD pada ukuran inch yang sama.
2) Bergantung pada refreshrate. Agar mata tidak lelah mengunakan monitor CRT, gunakan refreshrate diatas 70hz. Monitor CRT high end mampu menawarkan refreshrate hingga 120hz bahkan lebih. Makin tinggi makin baik tentunya. Hal ini tidak berlaku bagi monitor LCD.
3) Radiasi lebih besar. Tidak dapat dipungkiri, monitor CRT memancarkan radiasi yang lebih besar dibanding monitor LCD. Radiasi ini memiliki dampak negatif bagi mata sehingga mata cepat lelah atau bahkan membuat kepala pusing bagi yang sensitif.
4) Rentan distorsi, glare dan flicker. Ini adalah masalah klasik bagi monitor CRT. Efek distorsi akan terlihat saat kita menggambar lingkaran dengan menggunakan coreldraw atau software lain. Jika refreshrate terlalu rendah, menyebabkan monitor menjadi berkedip-kedip (flicker) dan glare (over brightness).
5) Dimensi besar dan berat. Monitor CRT memiliki ukuran yang besar dan berat, sehingga tidak cocok untuk ruangan sempit, karena banyak makan tempat. Cukup melelahkn jika monitor sering dipindah-pindahkan karena cukup berat.
3.        Prinsip Kerja Monitor CRT
     Prinsip kerja monitor konvensional, monitor CRT (Cathode Ray Tube), sama dengan prinsip kerja televisi yang berbasis CRT. Elektron ditembakkan dari belakang tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut melewati serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu dari tabung bagian dalam. Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer. Setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah gambar.
     Teorinya, untuk membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari kiri ke kanan, menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya sesuai dengan tegangan yang telah diatur. Proses tersebut terjadi pada semua garis horizontal yang ada pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung, sinar tersebut akan mati sementara untuk mengulang proses yang sama untuk menghasilkan gambar yang berbeda.
   2.    2  Monitor plasma
Gambar 2. Monitor plasma
      Monitor plasma atau monitor plasma gas, menggunakan gas untuk mengeluarkan cahaya. Teknologi ini kini diterapkan pada televisi datar berlayar lebar. Monitor electroluminescent (EL) mengandung bahan yang bercahaya manakala dialiri arus listrik, sebuah piksel terbentuk pada layar saat arus listrik dikirim ke perpotongan baris dan kolom yang sesuai.
      Plasma gas merupakan teknologi monitor dengan display datar. Dengan teknologi plasma gas, ketipisan layar dapat dibuat sebanding dengan LCD, namun memiliki karakteristik citra yang lebih baik dan ukuran layar yang lebih besar.
      Tampilan pada monitor plasma gas dapat dibuat lebih besar dibandingkan LCD. Ukuran terbesar yang sedang dikembangkan pada plasma gas sudah mencapai 40 inci, sementara LCD baru mencapai 20 inci. Selain itu, sudut pandang pada plasma gas dapat selebar CRT.
       Plasma gas menggunakan fosfor untuk menghasilkan cahaya seperti halnya CRT. Perbedaannya adalah bagaimana energi diberikan kepada fosfor agar fosfor berpendar. Pada plasma gas, tiap sel warna memiliki gas yang bertekanan rendah yang terletak di belakangnya. Tegangan tinggi pada elektroda sel tersebut akan membuat gas bergerak mengarah ke plasma. Radiasi ultraviolet yang dihasilkannya akan mengeksitasi fosfor pada layar dan akan memendarkannya sehingga tertangkap oleh mata kita. Hal ini membuat layar plasma gas berpendar tanpa perlu adanya bantuan cahaya dari belakang layar. Kontras pada plasma gas akan lebih baik dibandingkan LCD.
2.       3  Monitor LCD ( Liquid Cristal Display)
Gambar 3. Monitor LCD
Merupakan jenis layar datar TFT (thin film transistor). Komposisi utama pembentuk LCD adalah liquid crystal (LC) yang ditemukan pada tahun 1988 oleh ahli tanaman nama Austria bernama Friedrich Reinetzer. Namun, istilah LC (liquid crystal) baru diperkenalkan oleh ahli fisika Jerman bernama Otto Lehmann pada akhir abad ke-19. LC (liquid crystal) bersumber dari unsur zat padat dan cair dalam satu massa. Pada umumnya, yang digunakan sekarang berasal dari bahan polymer yang terdapat pada pasir pantai.
Lapisan lapisan dalam sebuah LCD :
1)      Polaroid belakang
            2)      Elektroda belakang
            3)      Plat kaca belakang
            4)      Kristal cair
            5)      Plat kaca depan
            6)      Elektroda depan
            7)      Polaroid depan
    Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi
LCD berwarna menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna, yaitu passive matrix dan active matrix :
(1)     Passive Matrix
     Teknologi yang digunakan lebih murah dibandingkan active matrix. Pada LCD jenis ini terdapat sederetan transistor di atas (sumbu x) dan di samping kiri (sumbu y) monitor. Transistor-transistor ini memberi energi pada piksel. Piksel merupakan pertemuan dari pancaran transistor sumbu x dan sumbu y. oleh karena hal tersebut maka teknologi ini sering juga disebut Dual Scan monitor.
    Kelemahan teknologi ini, monitor harus dilihat secara tegak lurus. Jika dipandang dari sudut agak menyamping, maka tulisan pada monitor tidak akan terlihat. Kelemahan lain, jika ada transistor yang mati, maka akan terlihat adanya garis gelap melintang atau tegak lurus pada layar monitor.
Pada teknologi passive matrix yang lebih baru seperti CSTN (Color Super-Twisted Nematic), DSTN (Double Layer Super-Twis Nematic), dan HPA (High-Performance Addressing), kecerahan citra lebih bagus.
(2) Active Matrix
    Menggunakan teknologi Thin Film Transistor (TFT). Hasil warna yang diperoleh sebagus CRT, namun teknologinya mahal. Active matrix memiliki transistor yang memancarkan cahaya sendiri pada masing-masing piksel, sehingga warnanya lebih cerah, dan tak harus dilihat dengan sudut pandang tegak lurus. Namun karena adanya banyak transistor ini, mengakibatkan pemakaian daya jenis monitor ini lebih tinggi dan kemungkinan kerusakan pada piksel lebih besar.
1.    Kelebihan Monitor LCD
a  .       Konsumsi listrik rendah
b  .      Tidak menghasilkan radiasi elektromagnet yang mengganggu kesehatan
c  .       Tidak menimbulkan efek kedipan (flicker free)
d  .      Area layarnya optimum karena tidak termakan untuk bezel/frame
e  .       Dimensinya tidak akan menyita ruangan terlalu besar dan ringan untuk dijinjing
f   .      Bentuknya stylish dan enak dilihat
g  .      Sinyal gambar digital
2.    Kekurangan Monitor LCD
a  .      Harganya lebih mahal dibandingkan dengan monitor CRT
b  .     Kualitas gambar yang dihasilkan belum sebaik monitor CRT
c  .      Resolusi gambar yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan monitor CRT
d  .     Sudut viewable-nya terbatas. Begitu kita mengeset sudut pandang, gambar terlihat akan berubah di mata kita.
3.    Prinsip Kerja Monitor LCD
     Secara Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian utama yaitu backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah berteknologi seperti lampu neon. Lampu backlight ini berwarna putih.
     Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya.
    Karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja seperti  tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.

peranti keluaran


Pengertian dan Jenis Peranti Keluaran

    Peranti keluaran adalah alat yang digunakan komputer untuk melihat atau memperoleh hasil pengolahan, pemasukan data atau perintah pada komputer. Output yang dihasilkan dari pemroses dapat digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu :
A.    Tulisan (huruf, angka, simbol khusus)
B.     Image (dalam bentuk grafik atau gambar)
C.     Bentuk lain yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable form).
D.    Suara

Peralatan output dapat berupa:
A.    Hard-copy device yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada media keras atau memberikan keluaran berupa bahan cetakan.
B.     Soft-copy device  yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada media lunak yang berupa sinyal elektronik
C.     Drive device atau driver  yaitu alat yang digunakan untuk merekam simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti magnetic disk atau magnetic tape Alat ini berfungsi sebagai alat output dan juga sebagai alat input.

Output bentuk pertama sifatnya adalah permanen dan lebih portable (dapat dilepas dari alat outputnya dan dapat dibawa ke mana-mana). Alat yang umum digunakan untuk ini adalah printer,plotter,dan alat microfilm. Sedangkan output bentuk kedua dapat berupa video display, flat panel, dan speaker.

pengertian monitor

1.Monitor

Monitor adalah output device / alat keluaran yang berfugsi untuk menampilkan gambar pada layar. Gambar yang ditampilkan berasal dari proses grafis yang dilakukan oleh VGA Card. Berdarsarkan teknologi yang digunakan monitor memiliki 2 jenis yaitu CRT (Cathode Ray Tube) dan LCD (Liquid Crystal Display)

Monitor CRT (Cathode Ray Tube)

Monitor CRT adalah monitor yang berukuran besar seperti televisi, monitor jenis ini menggunakan tabung gelas yang layarnya berbentuk cembung, selain layar cembung monitor CRT ada juga yang berlayar datar (flat). Monitor ini bekerja dengan cara menggerakan sorotan elektron secara maju mundur dibalik layar. Setiap sorotan itu mengenai titik fosfor yang ada di tabung gelas monitor dan selanjutnya menerangi begitu banyak garis dari atas hingga bawah layar sehingga gambar dimunculkan. Monitor CRT memberikan warna yang lebih kaya dalam spektrum penuh dibandingkan monitor LCD. Oleh karena itu, para pendesain grafis lebih memilih moniitor CRT karena langsung bisa membandingkan warna di monitor dengan yang akan dicetak.

Monitor LCD (Liquid Crystal Display)

LCD banyak ditemukan pada jam digital dan layar laptop atau handphone. LCD merupakan jenis monitor yang menggunakan dua lembar materi terpolarisasi dengan kristal cair yang berada di tengahnya. Saat arus listrik mengalir dan melalui cairan kristal, kristal itu bergabung sehingga cahaya tidak masuk. Oleh karena itu, kristal berfungsi seperti katup yang mengizinkan cahaya masuk atau diblokir. Monitor LCD memiliki bentuk yang ramping, ringan, dan tipis sehingga tidak memerlukan tempat yang luas untuk meletakannya dibanding monitor CRT. Selain itu monitor LCD mengkonsumsi daya listrik yang jauh lebih rendah dibandingkan monitor CRT.
PERANTI PENGETIKAN

1.      KEYBOARD
      Keyboard adalah peranti pemasukan yang paling penting dalam suatu pengolahan data pada kompter, keyboard dapat berfungsi memasukan huruf, angka, ataupun karakter khusus serta sebagai media bagi user (pengguna) untuk melakukan perintah-perintah lainnya yang diperlukan, seperti menyimpan file, dan membuka file. Penciptaan keyboard komputer berasal dari model mesin ketik yang diciptakan dan ditentukan oleh Christopher Latham pada tahun 1868 dan pada tahun 1887 diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan Remington. Keyboard yang digunakan sekarang ini adalah jenis QWERTY, pada tahun 1973 keyboard ini di resmikan sebagai keyboard standar ISO (International Standar Organization). Jumlah tombol pada keyboard ini berjumlah 104 tuts.
Berdasakan portnya keyboard dibedakan menjadi:
·           Keyboard serial, keyboard ini menggunakan DIN 5 male dan keyboard ini jarang sekali digunakan pada jaman sekarang ini, Keyboard ini digunakan pada komputer type AT.

·           Keyboard PS/2, keyboard ini sering kita jumpai pada komputer desktop dan biasanya digunakan pada komputer ATX, cara pemasangan ini harus cermat karena port PS/2 pada motherboard biasanya ada 2 macam yakni ada yang berwarna hijau dan ungu. Jadi untuk memasang keyboard PS/2, tancapkan pada port PS/2 yang berwarna ungu karena port PS/2 warna hijau digunakan untuk menancapkan mouse.
·                Keyboard wireless, dilihat dari namanya keyboard ini menggunakan media wireless sehingga keyboard ini tidak perlu menggunakan kabel, keyboard ini masih sangat jarang kita jumpai karena harganya yang lebih mahal dibandingkan dengan keyboard yang lainnya.

·                Keyboard USB, keyboard ini lebih populer dan lebih banyak digunakan pada komputer modern karena lebih fleksibel dan mudah cara pemasanganya. Keyboard jenis USB mempunyai transfer data lebih cepat.

Macam-macam perangkat input pemindai

Scanner atau pemindai digunakan untuk mentransformasikan image grafis atau text ke dalam data komputer. Transformasi text dapat menghemat dari pekerjaan retyping sedangkan transformasi image grafis dipakai untuk membaca logo atau simbol grafis untuk aplikasi desktop publishing.
A.     Pengambil Gambar Terformat
Terdapat beberapa jenis perangkat input yang dapat digunakan untuk mengambil citra terformat, dalam arti bentuk atau format hurufnya sudah ditentukan. Hal ini membantu piranti tersebut dalam menerima masukan, yang kemudian diubah menjadi sinyal digital. Termasuk dalam kategori piranti ini adalah barcode readerMICR, OMR, dan
OCR
.
1)     Bar code reader
Barcodeadalah pola garis-garis hitam-putih yang umum dijumpai pada barang-barang yang dijual di swalayan untuk mempercepat proses pemasukan data transaksi penjualan. Bar code ini dibaca dengan alat yang disebut bar code reader yang berfungsi seperti scanner foto elektris yang dapat mengkonversi data bar code menjadi sinyal digital.
Fungsialat ini adalah untuk membaca suatu kode yang berbentuk kotak-kotak atau garis-garis tebal vertical yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk angka-angka. Kode-kode ini biasanya menempel pada produk-produk makanan, minuman, alat elektronik dan buku. Sekarang ini, setiap kasir di supermarket atau pasar swalayan di Indonesia untuk mengidentifikasi produk yang dijualnya dengan barcode.

2)    Magnetic Ink Character Recognition (MICR)
MICR digunakan untuk membaca karakter-karakter khusus MICR yang dicetak dengan tinta khusus pula. Tinta ini nantinya akan dimagnetisasi (diberi unsur magnet) oleh piranti MICR, sehingga informasi magnetisnya dapat dibaca dan diterjemahkan menjadi sinyal digital. Tinta magnetis ini hanya dapat dicetak dengan menggunakan printer laser yang dapat menerima tintan tersebut. MICR merupakan metode yang dapat menyediakan pemrosesan informasi secara umum dan berkecepatan tinggi. Penggunaannya biasa pada cek bank, dengan bagian bawah seringkali terdiri atas karakter dengan bentuk khusus yang berupa nomor cek, nomor pengurutan, dan nomor account pemiliknya.

3)    Optical Mark Character (OMR)
OMR adalah piranti yang dapat membaca blok tulisan pensil dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh komputer. Piranti ini membaca masukan dengan bantuan optis, dengan menggali ketebalan tulisan.

Contoh: pemanfaatan OMRini adalah pada tes-tes penerimaan mahasiswa baru dengan menggunakan pensil 2B. keuntungan memanfaatkan OMR selain dalam hal kecepatan memproses, juga dalam hal ketelitian karena terhindar dari kesalahan menusia dalam mengoreksi.
Teknologi Alat Pemeriksa Ujian Termutakhir
Reynold B. Johnson, seorang guru SMA di Michigan, Amerika Serikat di tahun 1932 membuat sebuah mesin pemeriksa ujian yang dapat membaca bulatan hitam pensil pada form lembar jawab khusus. Tahun 1934, ia direkrut oleh IBM lalu meng-hasilkan Mesin Pemeriksa Ujian IBM 805 pada tahun 1938.
Tahun 1938: IBM 805
Kecepatan pemeriksaan ujian dengan IBM 805 bergantung pada kegesitan operator dalam memasukkan lembar jawab dan mencatat nilai yang ditampilkan mesin, berkisar antara 800 -1.000 lembar per jam. Operator cukup menjatuhkan lembar jawab ke lubang pada mesin, lalu menekan tombol dan tuas yang tersedia. Mesin yang tidak memerlukan komputer ini telah berhenti dipasarkan sejak 1963.
Periode 1960-2000an: Scanner OMR
Ada dua merk scanner OMR yang terkenal di Indonesia, yaitu OpScan & Scantron. Kecepatannya beragam, 3.000 – 10.000 lembar per jam. Beberapa kelemahan OMR adalah:
  1. Kertas form di atas 80 gsm, perlu cetakan dua warna berpresisi sangat tinggi pada perbanyakan form-nya.
  2. Perlu campur tangan programmer untuk merancang setiap 1 jenis form.
  3. Alat tulis untuk pengisian form-nya harus pensil 2B. Penggunaan pensil palsu dapat berakibat fatal.
  4. Kecepatan tertinggi sulit dicapai karena scanning terhenti bila isian peserta tak valid.
  5. Verifikasi data sulit dilakukan karena perlu pencarian kertas/form secara fisik.
  6. Harga scannernya tidak terjangkau oleh lembaga yang kemampuan finansialnya kecil.

Bagi yang mengikuti perkembangan teknologi scanning terkini, terdapat sebuah fakta bahwa OMR itu mahal dari segi investasi, mahal dari segi operasional, serta penggunaannya tidak lagi relevan dengan zaman serba digital ini. Dapat disimpulkan, masa kejayaan OMR telah berakhir seperti halnya mesin tik yang keberadaannya kini tergantikan oleh komputer dan laptop.
Periode 1997-2007: Scanner Dokumen dan Mesin OMR Pembaca Gambar

Di dunia internasional, pengolahan form OMR dengan scanner dokumen pertama kali diperkenalkan tahun 1997. Pengguna-an scanner dokumen untuk mengolah form Lembar Jawab Komputer (LJK) makin marak di Indonesia setelah Digital Mark Reader (DMR) diluncurkan ke publik pada tahun 2004.
DMRadalah hasil Riset Unggulan ITB 2002 – 2003 yang kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Codena. Penggunaan DMR jauh lebih mudah daripada OMR, fitur yang disajikan juga berlimpah, wajar saja bila DMR mendapatkan anugerah The Best of Education & Training pada Indonesia – Asia Pacific ICT Award (APICTA) 2004.
Cara penggunaan DMR mirip dengan OMR namun terdapat prinsip dasar yang berbeda.
DMR memanfaatkan kemampuan scanner dokumen untuk menghasilkan gambar. Selain berfungsi sebagai arsip, gambar tersebutlah yang sebenarnya diinterpretasi atau datanya diekstraksi oleh perangkat lunak. Scanning ulang akibat kesalahan pengisian dapat dihindari, proses pengisian dan alat tulis yang digunakan lebih fleksibel, waktu pengisian lembar jawab dapat lebih singkat. Intinya, semua kelemahan dan kesulitan yang ada pada teknologi OMR tidak lagi ditemukan pada DMR yang didukung pula teknologi canggih scanner dokumen dari merk-merk ternama.
Periode 2008-dst: DMR versi 3
Selama lebih dari 70 tahun, lembar jawab yang pemeriksaannya menggunakan mesin haruslah dicetak minimal dalam dua warna agar mendapatkan akurasi yang baik. DMR versi 3 kemudian hadir dengan fitur Intelligent Custom Color Dropout (i-CCD) yang memungkinkan ekstraksi tanda silang pada form LJK yang cetakannya cukup dicetak satu warna.
Selain akurasi pembacaan form DMR, kemampuan DMR dalam proses ekstraksi data dari form OMR pun semakin meningkat. Bukan hanya kata-kata semu, berbagai tantangan yang dihadapi oleh tim pengembang DMR membuat DMR menjadi semakin dewasa. Parameter yang digunakan untuk mengukur kemampuan DMR tidak terlepas dari kecepatan, akurasi, skalabilitas, hingga konsistensi & tingkat kepercayaanhasil ekstraksi.
DMR versi 3 diluncurkan di Indonesia, Malaysia & Korea Selatan pada kuartal pertama tahun 2008. DMR versi 3 diperkirakan akan mampu mengubah paradigma mengenai begitu mudahnya pengolahan LJK dan betapa rendahnya biaya penggandaan LJK. Bangsa Indonesia kini patut berbangga sebagai pengembang perangkat lunak yang diyakini akan segera mendunia, DMR versi 3. 
3)    Optical Character Recognition
OCR merupakan piranti yang dapat membacateks dan mengkonversikannya ke dalambentuk kode digital yang nantinya diproses oleh komputer. Sistem OCR terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak pemanipulasi data. Pengembangan lebih lanjut dari OCR ini memungkinkan adanya piranti yang dapat membantu menerjemahkan teks, membantu orang yang tak dapat membaca dengan mengubah teks menjadi suara, membacakan cerita untuk anak-anak, memasukkan data dari teks di majalah ke memori atau ke tempat kursor pada aplikasi pengolah kata, merekam alamat, mencatat secara langsung hal-hal penting, dan merekam naskah untuk keperluan perpustakaan.
B.     Pengambil Gambar Tidak Terformat
Pada perkembangan selanjutnya diperlukan pegambilan citra atau gambar yang belum meiliki format baku, untuk kemudian diambil data digitalnya. Pada umumnya hasil masukkannya memiliki ukuran besar, karena berasal dari data alamiah yang biasanya bersifat analog. Untuk menghemat tempat, dilakukan pemangkasan dan peringkasan data, dengan mempertimbangkan primbangan ukuran file serta derajat ketelitian yang dinginkan. Untuk memenuhi keperluan pengambilan gambar tidak terformat ini berbagai macam alat dapat digunakan. Peralatan yang masuk dalam golongan ini diantaranta image scanner, kamera digital, pembaca retina mata, dan pembaca sidik jari.
1)     Image scanner
Image scanner atau lebih dikenal dengan sebutan scanner saja, merupakan piranti yang dapat mengambil masukan data gambar, foto, bahkan juga tulisan tangan. Hasilnya kemudian diubah menjadi sesuatu yang dikehendaki pemakai. Sebagai contoh, dengan perangkat lunak tertentu seperti OmniPage Pro (Caere Corp), hasil scanner dapat diubah menjadi dokumen dengan format pemroses kata tertentu.
Fungsi: mengopy gambar atau teks yang kemudian     Hasilnya akan ditampilkan di computer.
Cara Kerja  : Gambar yang akan dipindai diletakan di atas permukaan kaca pemindai Sebelum gambar dipindai, komputer akan menentukan seberapa jauh motor stepper yang membawa lampu akan maju, jaraknya ditentukan oleh panjang gambar dan posisi gambar di kaca pemindai. Lampu mulai menyala dan motor stepper akan mulai berputar untuk menggerakkan lampu hingga posisi akhir gambar. Cahaya yang dipancarkan lampu ke gambar akan segera dipantulkan,kemudian pantulan yang dihasilkan akan dibaca oleh sejumlah cermin menuju lensa scanner. Cahaya pantulan tersebut akhirnya akan sampai ke sensor CCD Sensor CCD akan mengukur intensitas cahaya dan panjang gelombang yang dipantulkan dan merubahnya menjadi tegangan listrik analog. Tegangan analog tersebut akan diubah menjadi nilai digital oleh alat pengubah ADC (analog to Digital) Sinyal digital dari sensor CCD akan dikirim ke papan logik dan dikirimkan kembali ke computer dalam bentuk data digital yang menunjukan warna pada titik-titik gambar yang dipantulkan.
Komponen :     –    Kaca pemindai
–     Motor Stepper
–     Lensa
–     CCD
–     ADC
2)    Kamera digital
Setiap kamera elektronis memiliki sebuah sensor yang dapat mengubah sebuah citra optis ke isyarat elektronis. Penemuan CCD (Charged-Coupled Device) oleh Boyle dan Smith tahun 1970 telah memicu revolusi dalam dunia pencitraan. Kamera untuk siaran TV yang berbasis tabung citra vidicom yang mahal, diganti dengan kamera CCD elektronis yang kompak. Pemanfaatan camcoder sebagai kamera perekam gerak meningkat tajam dan kamera kantong maupun kamera berbasis SLR (Single Lens Reflex) digantikan dengan kamera-kamera digital.
Fungsi : menangkap object secara fisik, saya memberikan contoh berupa kamera, karena kamera termasuk device yang menggunakan sensor.
Cara Kerja : object yang ditangkap oleh kamera berupa Gambar atau video yang berupa data analog Di ubah menjadi data digital oleh ADC (analog To Digital) kemudian data digital tersebut di Ditampilkan melalui layer.
Komponen :     – ADC
– CCD
3)    Pembaca retina mata
Pembaca retina mata berfungsi untuk membaqca retina mata seseorang yang menghasilkan suatu identitas retina mata. Identitas inilah yang kemudian diproses oleh komputer untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu; misalnya memperkenalkan pemakai untuk memasuki ruang rahasia.
4)    Pembaca sidik jari
Fingerprint reader atau pembaca sidik jari merupakan piranti yang digunakan untuk membaca sidik jari seseorang. Hasil pembacaan berupa data gambar yang menyatakan bentuk sidik jari seseorang. Teknologi yang lebih canggih memungkinkan hasil pembacaan peralatan ini berupa sidik jari seperti yang lazim digunakan di kepolisian.
Alat ini biasa juga digunakan sebagai alat absensi pegawai atau untuk memasuki tempat-tempat tertentu dan bersifat rahasia. Dalam hal ini sidik jari menjadi identitas setiap pegawai.